Diskusi Interaktif BudayaAspek Keteladanan Pada Cerita Panji
A. LATAR BELAKANG
Sehubungan dengan adanya Hari Guru pada tanggal 25 Nopember 2017,
Lembaga Pemberdayaan Ilmu dan Kajian, kembali menyelenggarakan kegiatan
pemberdayaan, yang untuk kali ini, merupakan pemberdayaan budaya. Pemberdayaan
budaya ini yang bertanggung jawab sebagai penyelenggara, yakni unit Pengkajian
Budaya Nusantara, dengan tema kajian berupa diskusi, yakni Diskusi tentang
Panji. Terdapat pembahasan, bahwa Panji seolah merupakan “Dongeng yang
Disejarahkan” ketimbang “Sejarah yang Didongengkan”, karena memang bila dirunut
ke belakang, citra ini memang tak lepas dari kemasan budaya tutur Panji. Panji
sudah merupakan fenomena budaya, karena terbukti bahwa Tradisi Panji adalah
tradisi budaya, dan tradisi budaya Panji secara berkelanjutan telah mengalami
diversifikasi bentuk dan fungsi hingga lintas masa dan sekaligus lintas area
(Dwi Cahyono, dalam buku (ed) Henry Nurcahyo, berjudul: Konsevasi Budaya Panji,
2009: 9). Cerita Panji berasal dari sastra tutur, kemudian dituliskan,
muncullah banyak varian, ada transformasi, sampai kemudian diabadikan dalam
relief cerita Panji. Sebagai cerita rakyat, dikisahkan bahwa Raden Panji keluar
dari keraton, mengembara untuk mencari kekasihnya, tetapi justru kisah yang
menarik adalah, segala sesuatu yang dialami tokoh Panji antara Keraton dan luar
Keraton. Salah satu diantaranya adalah kisah-kisah keteladanan yang justru
terjadi pada budaya-budaya di luar keraton. yang sebenarnya merupakan harta
karun budaya yang melimpah ini.
B. TEMA :
“ASPEK
KETELADANAN PADA CERITA PANJI”
C.TUJUAN
1. Eskplorasi budaya
Panji yang terkait dengan lingkungan hidup, melalui cerita Panji, sebagai
bentuk keteladanaan menjalankan kehidupan sehari-hari, ramah lingkungan dan
menghormati keselarasan dengan alam.
2. Memperkenalkan
budaya Panji kepada kalangan akademis, khususnya Universitas Adi Buana
Surabaya, agar mengenal sejarah, sastra, seni pertunjukan, biologi dan
lingkungan dalam upaya menghargai potensi budaya lokal yang dimiliki Jawa
Timur.
3. Memahami budaya
Panji, yang diperlukan untuk sosialisasi dan publikasi secara meluas, bahwa
Jawa Timur khususnya, memiliki cerita asli yang dapat menjadi alternatif
cerita-cerita wayang yang lain, juga dapat sebagai pemndu arah dalam
pengembangan kesenian.
D. BENTUK
KEGIATAN
Kegiatan yang akan dilaksanakan berupa diskusi tentang cerita Panji, yang sebelumnya dibuka
dengan kegiatan tari Panji yang dibawakan oleh mahasiswa STKW, Surabaya,
jurusan Seni Tari. Kemudian dilanjutkan dengan narasi Cerita Panji.
Diskusi dengan tema “ASPEK
KETELADANAN PADA PANJI”, dengan
pembicara:
1. Henri Nurcahyo, (Inisiator
Pusat Konservasi Budaya Panji dan Ketua Komunitas Seni Budaya Brangwetan.)
2. Prof. Henricus Supriyanto, M.Hum, (Guru Besar Sastra Indonesia,
Universitas Adi Buana Surabaya)
3. Dr. Sunu Catur, M.Hum, (Dosen Sastra Indonesia,
Universitas Adi Buana Surabaya)
Naskah para pembicara diharapkan dapat dimuat di Jurnal
Budaya Nusantara edisi bulan Maret 2018. Diskusi diselenggarakan di Ruang Ajang Gelar, Seni
Rupa/PAUD, Kampus II Adi Buana, Jl. Dukuh Menanggal XII, Surabaya
Pelaksanaan Kegiatan ;
Tanggal : 14 Pebruari 2018
Tempat : Ruang Ajang Gelar, Seni Rupa/PAUD,
Kampus II Adi Buana, Jl. Dukuh Menanggal XII, Surabaya
Jadwal Kegiatan ;
No
|
Waktu
|
Kegiatan
|
Pelaksana
|
1.
2.
3.
.
|
14.00
– 14.30
14.30
– 15.00
15.00 – 17.00
17.00
|
Pembukaan acara
Tarian Panji
Diskusi:
1) Topik
: Gagasan Cerita Panji sebagai Aspek keteladanan. (Henri Nurcahyo)
2)
Topik : Mengkomunikasikan cerita Panji sebagai bagian dari
bahasa tutur yang memuat keteladanan (Prof. Dr.
Henricus Supriyanto, M.Hum).
3)
Topik : Cerita Panji dalam Perspektif Sejarah
(Dr. Sunu Catur, M.Hum. – Dosen Sastra Indonesia, Surabaya.)
Penutupan
|
Panitia
Mahasiswa Prodi Seni Tari, STKW, Surabaya.
Moderator
Ika Ismurdiyahwati
|
E. NARA SUMBER
1. Henri Nurcahyo
2. Prof. Dr.
Henricus Supriyanto, M.Hum.
3. Dr Sunu Catur, M.Hum
F. PESERTA
Seminar ini akan
diikuti oleh 100 orang peserta meliputi:
- Dosen UNIPA
Surabaya
- Guru Seni
Budaya, SMP, SMA kota Surabaya.
- Mahasiswa,
Prodi Seni Rupa, Sastra, PGSD, PAUD
- Peserta umum
G. BIAYA (Rincian Terlampir)
RAB LPIK semester
ganjil tahun 2017-2018
H. Susunan Panitia
Pelindung : Rektor UNIPA Surabaya
Penasehat : Warek I, II, III
Penanggung Jawab : Prof. Dr. Gempur Santoso, MKes. (Direktur LPIK)
Pelaksana
Ketua :
Ika Ismurdiyahwati
Bendahara : Dra. Ngadiani, M.Kes
Sekretaris : Drs. Setyo Purwoto, MT.
Sekretariat :
Bhaswara Candraditya, S.SI
I. FASILITATOR
Seminar ini akan
dipandu oleh Tim
LPIK UNIPA Surabaya
PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan
ini disusun
sebagai panduan
pelaksanaan
kegiatan. Pertanyaan dan
masukan terkait kerangka acuan
ini akan
dijelaskan
lebih lanjut pada akhir penyelenggaraan seminar.
Surabaya, 23 Januari 2018
Mengetahui,
Ketua Pelaksana Program,
Direktur LPIK,
Prof. Dr. Gempur Santoso,
M.Kes. Dr. Ika Ismoerdiyahwati, MSn
Dokumentasi
Komentar
Posting Komentar